Contoh Wirausaha dan Usahanya
Nama Pemilik : Satiman
Usaha : Kue Pia (Bakpia)
Alamat : Desa Sarwodadi, RT 04/01 no. 5, Comal, Pemalang, Jateng
Telepon : 081803983665
Keberaniannya membuka usaha didasari prinsip yang dipegang sampai saat
ini yaitu : “Laku karena Mutu”. Artinya dalam menjalankan usaha yang
harus dijaga terutama adalah kualitas. Biarpun harga bahan bakunya naik
turun, tetapi yang penting adalah mutunya harus standar.
Satiman, demikian nama pengusaha kue pia di daerah Comal, Kabupaten
Pemalang inilah yang mempunyai prinsip tersebut. Pria kelahiran
Pangkalpinang 38 tahun lalu ini mengelola usahanya sejak tahun 2000.
Saat ini untuk membuat kue pianya, ia mampu melahap lebih dari 100 zak
tepung terigu setiap harinya, dibantu oleh 300 orang karyawan di bagian
produksi dan ratusan orang yang memasarkan produknya selain di wilayah
sekitar Comal juga sampai ke Semarang, Purwokerto, Cilacap bahkan sudah
merambah sampai ke Bogor, Jombang, Surabaya, Bali hingga Samarinda.
Itulah sebabnya bagi ayah tiga orang anak ini, soal mematok harga bukan
merupakan hal yang rumit, boleh dibilang harga kue pianya sangat
ekonomis berkisar antara Rp 300 hingga Rp 500 per buahnya. Ia juga punya
pemikiran bahwa mengambil keuntungan tidak harus besar. Karena
keuntungan itu tidak bisa dilihat secara harian, bulanan, atau tahunan
saja, tetapi lebih luas dari itu. “Bisa saja tahun ini keuntungannya
menurun, tetapi tahun lalu atau diharapkan tahun depan untungnya lebih
besar” katanya menjelaskan. “Dari situlah kita bisa mengatur penggunaan
keuntungan tersebut secara bijaksana”. Tambahnya.
Prinsi-prinsip itulah yang mengantarkan sukses Satiman, tidak hanya dari
segi materi saja tetapi juga dalam hal sosial kemasyarakatan. Betapa
tidak, di lingkungannya ia dikenal sebagai penyedia lapangan pekerjaan.
Seluruh karyawannya adalah warga sekitar, yang bagi Satiman, karyawannya
itu dianggap sebagai keluarga sendiri. “Ibaratnya kalau mereka makan
pakai ikan asin saya juga makan sama seperti mereka”, katanya
meyakinkan. “Bahkan kebutuhan mereka lebih didahulukan.” Lanjutnya.
Sistem kekeluargaan inipun diterapkan juga pada bagian pemasaran, banyak
diantara salesnya bermula juga sebagai karyawan, kepada mereka
diberikan pinjaman modal. Setelah mapan, kemudian dilepas agar mereka
dapat mengembangkan sendiri jangkauan pemasarannya.
Sampai pada perkembangannya, melihat peluang yang cukup terbuka, kini
banyak tenaga pemasaran yang justru dari kalangan karyawan, bahkan ada
dari pegawai negeri, terutama guru, mereka kemudian mengajak para mantan
muridnya untuk menjadi sub salesnya.
Mengawali usahanya, Satiman mulai merantau ketika usianya baru menginjak
remaja. Terinspirasi akan keberhasilan orang, atas kemauan sendiri,
begitu lulus SMP, ia berangkat menuju Jakarta dan menjadi sales di
perusahaan roti. Alhasil sepuluh tahun pengalaman bekerja di perusahaan
roti, membulatkan tekatnya untuk membuka usaha sendiri.
Menurut pria yang berpenampilan riang ini, paling tidak ada tiga alasan
ia memilih membuka usaha kue pia ini. Pengamatan terhadap peluang pasar
menunjukkan bahwa ternyata pasar kue pia cukup terbuka, karena belum
banyak yang mengusahakan, di samping itu sifat kue pia yang kering, bisa
lebih tahan lama masa daluwarsanya serta pengalaman selama bekerja di
perusahaan roti dan kue, menguatkan tekatnya untuk membuktikan bahwa
dirinya mampu untuk mandiri.
Ternyata dasar pertimbangan itu tidak sia-sia. Setelah ia membuka usaha
dari 1 zak pada awal usahanya, kini bisa mencapai tidak kurang dari100
zak terigu per hari.
SUMBER : http://www.bogasari.com/zona-mitra/baca-testimoni.aspx?t=satiman---pengusaha-kue-pia--gemilang-jaya--comal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar